malam ini langit tersenyum untukku
bintang turut pula mengedipkan matanya untukku
bahkan angin turut berdesir pelan untuk menyejukkan malamku
hhhh..kalau saja setiap malam langit selalu bersahabat denganku
aku rasa tidak akan ada kesedihan dan kesendirian
kadang aku berada di tempat yang jauh dari dunia
aku dan duniaku sendiri
terhanyut dalam gelombang pikiran yang tidak pernah berhenti mengalir
bisa saja aku menangis sesenggukan
atau tertawa terbahak-bahak
atau hanya diam dan melebur dalam khayalanku
atau bisa saja aku hanya termenung di dunia nyata tanpa pikiran apapun
aku dapat menangis
aku dapat tertawa
atau aku melakukan keduanya sekaligus
hahaha
aku tampak seperti orang bodoh
namun terkadang kondisi memaksa kita untuk menangis sekaligus tertawa
maka dengan daya apa aku mampu melawannya?
dalam setiap langkahku aku membangun tembok kecil
semakin jauh aku melangkah, semakin besar pula tembok itu
semakin aku tidak mau berhenti, akan semakin kuat dan kokoh tembok itu
maka jadilah sebuah tembok besar yang tanpa disadari telah aku dirikan di sekelilingku
sebagai pembatas antara diriku dan dunia nyata..
aku tidak dapat pergi jauh
karena langkahku terhalang oleh tembok yang tinggi
namun aku tidak mau hanya melangkah beberapa petak
karena akulah yang memiliki duniaku
namun ketidaksadaran ternyata telah membuat tembokku terlalu kokoh.
terlalu sulit untuk aku lewati..
maka aku mencoba untuk berjalan pelan, sesekali memanjat
aku yakin tembok itu pasti memiliki celah
maka dalam perjalanan inilah aku akan mengajak pikiranku untuk turut berkompromi denganku.
aku dalam pikiranku sendiri..